perbandingan

on Senin, 15 Maret 2010

KUALITAS PELAYANAN PENDIDIKAN
( STUDI PERBANDINGAN BAGIAN PENDIDIKAN DI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK DENGAN
FAKULTAS EKONOMI DI UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN )

 Latar Belakang
Kualitas Perguruan Tinggi di Indonesia pada saat ini secara umum masih jauh dari harapan (Sumarwoto, 2000 dalam Fandy Tjiptono dan Anastasia Diana, 2003). Kondisi tersebut menuntut setiap Perguruan Tinggi di Indonesia untuk merefleksikan kembali visi dan misi utamanya. Hal ini menyangkut sejauh mana Perguruan Tinggi bersangkutan tetap setia dan sungguh-sungguh berjuang mewujudkan idealismenya di tengah ’budaya pendidikan instan’ yang telah berkembang (Fandy T dan Anastasya, 2003). Tak terkecuali Universitas Jenderal Soedirman sebagai salah satu dari 77 Perguruan Tinggi Negeri di Indonesia.
Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) resmi berdiri dengan Keputusan Presiden RI No.195 dan Surat Keputusan Menteri PTIP No. 153 pada tanggal 23 September 1963 yang berkedudukan di Purwokerto. Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) terdiri dari 6 fakultas dengan 33 program S1, 9 program D3 dan 8 program Pascasarjana (Buku Pedoman Unsoed Tahun 2006/2007), yang tentunya mempunyai tanggung jawab untuk memberikan pelayanan pendidikan yang baik bagi semua pihak yang ada di Unsoed, terutama pelayanan pendidikan untuk mengembangkan potensi dan kompetensi dari peseta didiknya (mahasiswa). Fakultas yang berada di Unsoed itu diantaranya adalah Fakultas Ekonomi dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.
Kedudukan Unsoed sebagai salah satu perguruan tinggi negeri di harapkan dapat mengembangkan pendidikan dan memberikan pelayanan pendidikan yang prima bagi semua pihak yang ada di Unsoed dan pihak lain di luar Unsoed. Pelayanan prima adalah program layanan terbaik yang dapat memuaskan masyarakat. Dan keberhasilan program pelayanan prima itu tergantung pada penyelarasan kemampuan, sikap, penampilan, perhatian, tindakan dan tanggung jawab dalam pelaksanaannya.
Agar mampu mengahasilkan lulusan yang berkualitas diperlukan perhatian penuh dari seluruh unsur-unsur dalam Unsoed untuk meningkatkan kualitas pendidikannya. Dalam proses belajar di Perguruan Tinggi mahasiswa tidak terlepas dari Bagian Tata Usaha sebagai unsur pelaksanaan administrasi fakultas yang salah satu tugasnya adalah memberikan pelayanan kepada mahasiswa. Pelayanan yang memuaskan adalah harapan yang dimiliki mahasiswa karena bila mereka tidak mendapatkan pelayanan yang sesuai maka akan mengganggu proses belajar yang nantinya akan menghasilkan lulusan yang kurang berkualitas.
Sub Bagian Pendidikan adalah salah satu Sub Bagian dari Bagian Tata Usaha yang paling sering berhubungan dengan proses belajar mahasiswa, misalnya pengambilan KHS, penerbitan jadwal ujian, penerbitan jadwal kuliah, pendaftaran KKN, pengadaan kartu seminar, pengadaan surat tugas yang ditujukan kepada dosen pembingbing skripsi dan dosen penguji saat mahasiswa akan mempresentasikan hasil penelitiannya, pendaftaran ujian susulan dan sebagainya. Oleh sebab itu pelayanan Sub Bagian Pendidikan sangat mempengaruhi proses belajar dan kualitas pelayanannya memerlukan perhatian serius.
Birokrasi pendidikan adalah sebuah lembaga atau organisasi rasional yang bergerak dalam pelayanan pendidikan dimana didalamnya terdapat pembagian tugas dan pendelegasian wewenang untuk mengerjakan pekerjaan tertentu. BAPENDIK merupakan suatu birokrasi pendidikan atau badan yang menyelenggarakan pelayanan di bidang pendidikan guna mengembangkan potensi dan kompetensi peserta didiknya. Untuk menghindari kesan yang negatif, maka Bagian Pendidikan (BAPENDIK) harus dapat bekerja secara profesional, dalam pengertian bahwa proses penyelesaian jasa pelayanan yang dilakukan BAPENDIK dapat dilakukan secara lebih cepat dengan kualitas yang lebih baik pula.
Bagian Pendidikan FISIP maupun Bagian Pendidikan Fakultas ekonomi harus berusaha memperbaiki kualitas pelayanan pendidikan dalam rangka melindungi dan memenuhi kebutuhan mahasiswanya. Upaya memperbaiki kinerja Bagian Pendidikan ini harus dilakukan secara terus menerus bila dilihat kemanfaatannya bagi mahasiswa. Dengan demikan, para pengguna jasa organisasi publik tersebut yaitu mahasiswa dapat menerima layanan sesuai dengan kebutuhannya, lebih relevan dan efektif. Selain itu mereka dapat menikmati pelayanan dari Bagian Pendidikan tersebut dengan memuaskan.
Monitoring kinerja juga perlu dilakukan BAPENDIK, sebagai alat untuk mengevaluasi apakah pelayanan pendidikan dan program-programnya ini sudah sesuai dengan apa yang dibutuhkan mahasiswa. Monitoring kinerja dapat juga digunakan untuk mengidentifikasi apakah tingkat kualitas pelayanan pendidikan sudah lebih baik dari pada sebelumnya. Dengan dilakukan monitoring kinerja secara berkelanjutan, sebenarnya akan membantu meningkatkan efisiensi dan efektifitas Bagian Pendidikan itu sendiri.
Upaya peningkatan kualitas pelayanan publik dapat dilakukan dengan memperbaki manajemen kualitas jasa yakni upaya meminimasi kesenjangan (gap) antara tingkatan layanan yang disediakan organisasi dengan harapan dan keinginan masyarakat pengguna (customer satisfaction). Dalam rangka memperbaiki kualitas layanan ini, organisasi layanan publik seperti Bagian Pendidikan harus mampu meningkatkan teknik-teknik manajemen yang berorientasi pada kebutuhan customer yakni mahasiswa sebagai pengguna jasa dimana mahasiswa memperoleh layanan pendidikan.
Pendidikan menurut Mansour Fakih (dalam wahono, 2001 : 11) adalah sebagai proses yang dilakukan oleh suatu masyarakat dalam rangka menyiapkan generasi penerusnya agar dapat beradaptasi dalam budaya yang mereka anut. Artinya, pendidikan merupakan salah satu bentuk usaha manusia dalam rangka mempertahankan keberlangsungan eksistensi kehidupan maupun budaya manusia. Sedangkan menurut Freire (2000 : 9), pendidikan merupakan suatu daur bertindak dan berfikir yang berlangsung terus menerus sepanjang hidup seseorang.
Dari pendapat di atas, pendidikan dapat diartikan sebagai suatu proses yang berlangsung sepanjang hidup mausia untuk mengembangkan potensinya agar dapat mempertahankan eksistensinya dalam menghadapi peubahan dan pendidikan diharapkan dapat mendidik generasi agar hidup dan menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang terjadi dengan cepat akibat perkembangan IPTEK.
Berbicara mengenai kualitas pelayanan, ukurannya bukan hanya ditentukan oleh pihak yang melayani saja tetapi lebih banyak ditentukan oleh pihak yang dilayani, karena merekalah yang menikmati layanan sehingga dapat mengukur kualitas pelayanan berdasarkan harapan-harapan mereka dalam memenuhi kepuasannya. Gaspersz (dalam Sinambela, 2006 : 6) mengemukakan bahwa pada dasarnya kualitas mengacu pada pengertian pokok yang meliputi :
a. Kualitas terdiri dari sejumlah keistimewaan pokok, baik keistimewaan langsung mapun keistimewaan atraktif yang memenuhi keinginan pelanggan dan memberikan kepuasan atas penggunaan dan memberikan kepuasan atas penggunaan produk dan jasa pelayanan.
b. Kualitas terdiri atas segala sesuatu yang bebas dari kekurangan atau kerusakan.
Kita semua harus dapat memahami bahwa layanan (service) berasal dari orang-orang bukan berasal dari organisasi atau perusahaan. Suatu pelayanan akan terbentuk karena adanya proses pemberian layanan tertentu dari pihak penyedia layanan kepada pihak yang dilayani.
Menurut Kotler, pelayanan adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwjud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun. Produksinya dapat dikaitkan atau tidak dikaitkan dengan suatu produk lain.(dalam Ratnawati, 2001). Oleh karena itu, pelayanan yang baik tentunya akan menimbulkan kepuasan kepada masyarakat.
Kepuasan sebagai pengguna jasa Sub Bagian Pendidikan dapat dinilai berdasarkan 5 dimensi kualitas pelayanan yaitu keandalan (realibility), ketanggapan (responsiveness), jaminan (assurance), empati (empaty) dan wujud fisik (tangible). Manfaat pengukuran kepuasan adalah untuk mengetahui apakah mahasiswa merasa puas atau sebaliknya karena hal ini akan sangat berpengaruh pada perilaku yang akan datang sehingga kepuasan mahasiswa akan menjadi prioritas utama dimana akan tercapai kesesuaian antara kepentingan mahasiswa dan kinerja Sub Bagian Pendidikan (Noor Kholis, 2005).
Pelayanan juga diartikan sebagai proses pemenuhan kebutuhan melalui aktivitas orang lain. Pelaksanaan pelayanan itu dapat diukur, oleh karena itu dapat ditetapkan standar baik dalam hal waktu yang diperlukan maupun hasilnya. Dengan adanya standar tersebut manajemen dapat merencanakan, melaksanakan, mengawasi dan mengevaluasi kegiatan pelayanan supaya hasil akhir memuaskan pada pihak-pihak yang mendapatkan pelayanan. Pelayanan yang secara umum didambakan meliputi kemudahan dalam pengurusan kepentingan, mendapatkan pelayanan yang wajar, mendapatkan perlakuan yang sama dan mendapatkan perlakuan yang jujur. Pelayanan yang diperlukan manusia pada dasarnya ada dua jenis, yaitu :
a. Pelayanan Fisik yang sifatnya pribadi sebagai manusia.
b. Pelayanan Administratif yang diberikan oleh orang lain selaku anggota organisasi (organisasi massa/organisasi negara)
Selain itu, pelayanan merupakan tugas utama yang hakiki dari sosok aparatur, sebagai abdi negara dan abdi masyarakat. Tugas ini telah jelas digariskan dalam pembukaan UUD 1945 alenia keempat, yang meliputi 4 (empat) aspek pelayanan pokok aparatur terhadap masyarakat, yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Ruang lingkup pelayanan dan jasa-jasa publik (public services) meliputi aspek kehidupan masyarakat yang sangat luas.
Penyebab tidak adanya pelayanan yang memadai, yaitu :
a. Tidak/kurang adanya kesadaran terhadap tugas atau kewajiban yang menjadi tanggung jawabnya.
b. Sistem, prosedur dan metode kerja yang tidak memadai
c. Kemampuan pegawai tidak memadai untuk tugas-tugas yang dibebankan kepadanya akibatnya hasil pekerjaaannya tidak memenuhi standar yang telah ditetapkan.
d. Tidak tersedianya sarana pelayanan yang memadai.
e. Pendapatan pegawai yang tidak mencukupi kebutuhan hidup akibatnya pegawai tidak tenang dalam bekerja.
BAPENDIK merupakan suatu birokrasi pendidikan atau badan yang menyelenggarakan pelayanan di bidang pendidikan Pelayanan di bidang pendidikan tersebut termasuk ke dalam kategori pelayanan umum. Menelusur arti pelayanan umum tidak terlepas dari masalah kepentingan umum, yang menjadi asl-usul timbulnya istilah pelayanan umum. Dengan kata lain antara kepentingan umum dengan ada korelasi dengan pelayanan umum. Meskipun dalam perkembangan lebih lanjut pelayanan umum dapat juga timbul karena adanya kewajiban sebagai suatu proses penyelenggaraan kegiatan organisasi.
Pelayanan umum juga dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan landasan faktor materil melalui sistem, prosedur dan metode tertentu dalam rangka untuk memenuhi kepentingan orang lain sesuai haknya. Pelayanan umum yang diselenggarakan oleh suatu organisasi atau instansi pemerintah mempunyai dampak luas bagi masyarakat baik dalam arti positif maupun negatif. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa melalui pelayanan umum yang memadai dan baik serta optimal penyelenggaraan pemerintahan akan berjalan lancar dan dapat mendorong dinamika masyarakat untuk bergerak maju.
Konsep pelayanan umum menurut keputusan Menteri Negara Aparatur Negara Nomor 63 Tahun 2003 adalah :
”Segala bentuk kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah di pusat, di daerah dan dilingkungan badan usaha milik negara/daerah dalam bentuk barang atau jasa dalam rangka pemenuhan kebutuhan masyarakat maupun dalam rangka pelaksanaaan ketentuan peraturan perundang-undangan.”

Mengikuti definisi tersebut di atas, pelayanan publik atau pelayanan umum dapat di definisikan sebagai segala bentuk jasa pelayanan, baik dalam bentuk barang publik maupun jasa publik yang pada prinsipnya menjadi tanggung jawab dan dilaksanakan oleh Instansi Pemerintah di Pusat, di Daerah dan di lingkungan Badan Usaha Milik Negara atau Badan Usaha Milik Daerah, dalam rangka upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat maupun dalam rangka pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Konsep pelayanan umum itu disejajarkan dengan pelayanan publik. Berdasarkan KepMENPAN No.63 Tahun 2003, menyatakan bahwa hakekat pelayanan publik adalah pemberian pelayanan prima kepada masyarakat yang merupakan perwujudan kewajiban dan tanggung jawab aparatur pemerintah sebagai abdi masyarakat. Pemberian pelayanan prima kepada masyarakat yakni mampu memberikan pelayanan yang lebih cept, lebih praktis, responsif dan berkualitas serta mempermudah prossedur maupun proses yang ada.
Berdasarkan KepMenpan No. 63 Tahun 2003, penyelenggaraan pelayanan publik harus memenuhi prinsip-prinsip sebagai berikut :
a. Kesederhanaan, yaitu prosedur pelayanan publik tidak berbelit-belit, mudah dipahami dan dilaksanakan.
b. Kejelasan dalam hal ini mencakup : pertama, persyaratan teknis dan administratif pelayanan publik, kedua unit kerja/pejabat yang berwenang dan bertanggung jawab dalam memberikan pelayanan, menyelenggarakan keluhan, persoalan maupun sengketa dalam pelaksanaan pelayanan publik. Ketiga, rincian biaya pelayanan publik dan tata cara pembayaran.
c. Kepastian waktu yaitu pelaksanaan pelayanan publik dapat dielesaikan dalam kurun waktu yang telah ditentukan.
d. Akurasi, yang berarti produk pelayanan publik diterima dengan benar, tepat dan sah.
e. Keamanan, diartikan proses dan produk pelayanan publik memberikan rasa aman dan kepastian hukum.
f. Tanggung jawab yaitu pimpinan penyelenggara atas pelayan publik dituntut bertanggung jawab atas penyelenggaraan pelayanan dan penyelesaian keluhan/ persoalan dalam pelaksanaan pelayanan publik.
g. Kelengkapan sarana dan prasarana yaitu tersedia sarana dan prasarana kerja, peralatan kerja dan pendukung lainnya yang memadai termasuk penyediaan sarana teknologi telekomunikasi dan informatika (telematika)
h. Kemudahan akses yaitu tempat dan lokasi serta sarana pelayanan yang memadai, mudah dijangkau masyarakat dan dapat memanfaatkan teknolologi komunikasi dan informasi yang ada.
i. Kedisiplinan, kesopanan dan keramahan yaitu pemberi pelayanan harus bersikap disiplin, sopan dan santun serta ramah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
j. Kenyammanan yaitu lingkungan pelayanan publik harus tertib, teratur, disediakan ruang tunggu yang nyaman, bersih dan rapi, lingkungan yang indah sehat dilengkapi dengan fasilitas pendukung pelayanan seperti : tempat parkir, toilet, tempat ibadah dan lain-lain

Berdasarkan uraian di atas, maka pelayanan umum di bidang pendidikan adalah pemberian layanan keperluan peserta didik yang punya kepentingan pada organisasi atau lembaga itu sesuai dengan aturan pokok dan tata cara yang telah ditetapkan. Kualitas pelayanan umum dapat diartikan sebagai tingkat kepuasan yang dirasakan oleh pengguna jasa terhadap pelayanan yang dilakukan atau diberikan oleh penyedia jasa. Dan kualitas pelayanan umum dibidang pendidikan dapat dikatakan sebagai tingkat kepuasan yang dirasakan oleh pengguna jasa dari setiap kegiatan pelayanan yang dilakukan oleh instansi atau lembaga pendidikan yang menawarkan kepuasan pelayanan meskipun hasilnya tidak terikat pada suatu produk secara fisik.
Dengan demikian, organisasi penyedia layanan (bapendik) dikatakan berkualitas bila memperhatikan kepentingan/kebutuhan pelanggannya (mahasiwa) dan pelayanan yang diberikannya harus memenuhi prinsip-prinsip seperti yang telah disebutkan di atas. Dari hasil penelitian Yudi Dwi Saptono (2004) bahwa mahasiswa Fakultas Ekonomi secara umum belum puas terhadap kinerja Bagian Tata Usaha dan terdapat kesenjangan antara kepentingan mahasiswa dengan kualitas pelayanan yang diberikan Bagian Tata Usaha.
Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk mengetahui kualitas pelayanan Sub Bagian Pendidikan FISIP dan Fakultas Ekonomi sebagai salah satu Sub Bagian dari Bagian Tata Usaha.
 TUJUAN
Paper ini akan berusaha mengkaji apakah ada perbedaan antara kualitas pelayanan BAPENDIK Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dengan bapendik Fakultas Ekonomi di Universitas Jenderal Soedirman.

 PEMBAHASAN
1. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP)
Dengan disyahkannya Rencana Induk Pengembangan (RIP) Unsoed tahun 1981-1991 serta rencana Universitas Lima Tahun Pertama (Reunlita 1) tahun 1983-1988 telah diambil suatu kebijaksanaan untuk memprogramkan pendirian Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) pada tahun akademik 1984/1985. usaha penjajagan telah diadakan dengan melakukan konsultasi dengan universitas negeri yang mempunyai Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, antara lain Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, Universitas Diponegoro, Universitas Padjajaran, Universitas Airlangga dan Konsorsium ilmu-ilmu Sosial.
Dalam rangka pencapaan tujuan pendidikan FISIP, maka rektor Unsoed telah membentuk panitia Pendirian atau Panitia Pembukaan dengan Surat Keputusan No. Kept.81/PT30.Y/X 1983. Sebagai hasil kegiatan panitia, akhirnya berdasarkan SK Dir. Jend.Dikti No. 29/DIKTI/Kept 1984 tanggal 17 Mei 1984 maka mulai tahun akademik 1985/1986 telah dibuka dua program S1, yaitu Administrasi Negara dan Sosiologi di bawah naungan Fakultas Hukum. Melalui SK Mendikbud No. Kept 0377/O/1993 tanggal 21 Oktober 1993, maka program studi Sosiologi dan Administrasi Negara yang semula bernaung di bawah Fakulltas Hukum telah resmi menjadi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.
Sebagaimana terdapat dalam Buku Pedoman FISIP Unsoed 2006/2007, FISIP Unsoed mengkoordinasi empat jurusan atau program studi, yaitu Program studi Sosiologi, Program Studi Ilmu Administrasi Negara, Program Studi Ilmu Komunikasi dan Program Studi Ilmu Politik. Sebagai unsur pelaksana dari pengembangan pendidikan Unsoed, tentunya visi yang di emban FISIP berakar dari visi universitas. Oleh karena itu, tingkat kualitas pelayanan pendidikan yang diberikan FISIP pada khususnya pasti menjadi cerminan atau gambaran tingkat kualitas pelayanan pendidikan Unsoed pada umumnya.
Adapun visi, misi dan tujuan pendidikan FISIP Unsoed yaitu :
a. Visi FISIP Unsoed
Sampai tahun 2008 FISIP Unsoed mampu memberikan kualitas dan kuantitas pelayanan jasa pendidikan melalui pengembangan institusi dan infra struktur agar dapat menghasilkan lulusan yang mempunyai integritas tinggi dan kemampuan analitik sehingga dapat memberikan kontribusi bagi pembangunan masyarakat, ksusunya masyarakat pedessaan, baik secara langsung maupun melalui kerangka kerja universitas.
b. Misi FISIP Unsoed
1) Menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat dengan fokus pada pembangunan dan pengembangan wilayah pedesaan.
2) Membina kehidupan akademik yang sehat dengan peningkatan sistem manajemen informasi, sumber daya manusia institusional dan diversifikasi pelayanan jasa pendidikan.
c. Tujuan Pendidikan FISIP Unsoed
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Jenderal Soedirman bertujuan menjadi salah satu fakultas unggulan dengan menguasai, mengembangkan dan memanfaatkan ilmu pengetahuan yang relevan dengan tujuan pembangunan nasional sehingga pada tahun 2008 stiap mahasiswa FISIP Unsoed menguasai pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk berkompetisi dengan era globisasi.
Sesuai dengan surat keputusan Mendikbud No.0377/0/1993 tanggal 21 Oktober 1993 tentang pendirian Fakultas ISIP Unsoed terdiri dari :
a. Unsur pimpinan yaitu Dekan dan Pembantu Dekan. Fakultas ISP Unsoed dipimpin oleh Dekan dan 3 orang Pembantu Dekan yang terdiri atas Pembantu Dekan I (Bidang Akademik), Pembantu Dekan II (Bidang Administrasi dan Keuangan) dan Pembantu Dekan III (Bidang Kemahasiswaan). Pembantu Dekan bertanggung jawab kepada Dekan.
b. Unsur Fakultas yaitu Senat Fakultas
Senat Fakultas merupakan badan normatif dan perwakilan tertinggi fakultas yang memiliki wewenang untuk merumuskan kebijakan dan peraturan pokok fakultas.
c. Unsur Pelaksanaan Akademik.
Unsur Pelaksanaan Akademik terdiri dari jurusan, program ekstensi, laboratorium, pusat pelayan informasi ilmiah dan dosen jurusan dan program studi yang ada di FISIP adalah unsur program S1 reguler yang terdiri dari jurusan sosiologi, jurusan imu administrasi negara, jurusan ilmu komunikasi dan jurusan ilmu politik. Dan, untuk program ekstensi terdiri dari jurusan ilmu administrasi negara.
d. Unsur Pelaksanaan Administrasi
Unsur Pelaksanaan Administrasi mempunyai tugas melaksanakan administrasi umum, perlengkapan, kepegawaian dan keuangan, pendidikan dan kemahasiswaan.
e. Bagian tata usaha dipimpin oleh seseorang kepala bagian dengan membawahi 4 sub bagian yang masing-masing sub bagian dipimpin oleh seorang kepala sub bagian. Salah satu sub bagian tersebut diantaranya sub bagian pendidikan yang mempunyai tugas :
• Menyusun rencana dan program kerja sub bagian dan mempersiapkan penyusunan rencana dan program kerja bagian.
• Menghimpun dan mengkaji peraturan perundang-undangan di bagian akademik
• Mengumpulkan, megolah dan menganalisa data dibidang pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat dan sebagainya.
Dri daftar rincian tugas dan pekerjaan Sub Bagian Pendidikan maka diketahui jenis-jenis pelayanan pendidikan yang disediakan bagi mahasiswa, antara lain pembuatan surat ijin penelitian kelompok, pembuatan surat ijin pra survey, pembuatan surat ijin penelitian skripsi, pembuatan kartu seminar, pendaftaran wisuda & KKN,pembuatan transkrip nilai, pengumpulan KRS, pengambilan KHS dan sebagainya.
Pada semester gasal tahun akademik 2007/2008 terdapat 5 buah laboratorium di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Jenderal Soedirman yang dikelola oleh petugas yang ditunjuk oleh fakultas dan program studi. Laboratorium tersebut adalah :
1) Laboratorium Komputer
2) Laboratorium Jurusan Sosiologi
3) Laboratorium Jurusan Ilmu Administrasi Negara
4) Laboratorium Jurusan Ilmu Komunikasi
5) Laboratorium Jurusan Ilmu Politik
6) Laboratorium 1-3 Bahasa Jurusan Ilmu Budaya
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unsoed setiap tahunnya memperoleh penambahan staf pengajar. Hal tersebut dimaksudkan untuk mengimbangi ratio dosen mahasiswayang juga selalu meningkat. Jumlah dosen FISIP Unsoed, baik dosen tetap maupun tidak tetap sampai dengan akhir semester gasal tahun akademik 2007/2008 adalah sebanyak 134 orang. (Sumber : Laporan Peningkatan Kualitas Proses Belajar Mengajar FISIP Unsoed Tahun Akademik 2007/2008).
FISIP Unsoed bertujuan menjadi salah satu fakultas unggulan yang menguasai, mengembangkan dan memanfaatkan ilmu pengetahuan yang relevan dengan tujuan pembangunan nasional sehingga pada tahun 20087 setiap mahasiswa FISIP Unsoed menguasai pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk berkompetisi dengan ere globalisasi.
Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Jenderal Soedirman selama semester gasal tahun akademik 2007/20008 tersebar dari angkatan 2000 sampai dengan angkatan 2007.
Dari data pada tabel 1. dibawah ini, dapat diketahui bahwa ratio mahasiswa : dosen adalah 2846 mahasiswa : 134 dosen = 9 : 1. Sampai akhir semester gasal tahun akademik 2007/2008, jumlah mahasiswa terdaftar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Jenderal Soedirman berdasarkan Laporan dari Bagian Pendidikan FISIP Unsoed sebanyak 1788 orang yang terinci pada tabel 1 dibawah ini.
Tabel 1. Jumlah Mahasiswa terdaftar FISP Unsoed semester gasal Tahun Akademik. 2007/2008
Tahun Angk. Sosiologi Adm. Neg Komunikasi Politik Budaya Jmlh
L P L P L P L P L P L+P
2000 8 2 8 5 3 5 10 4 - - 45
2001 11 8 13 6 9 6 14 4 - - 71
2002 17 8 14 9 17 9 8 6 - - 88
2003 23 22 37 19 27 13 25 11 34 69 280
2004 34 43 47 54 29 61 31 15 61 115 490
2005 36 37 86 128 33 48 34 13 114 184 713
2006 47 40 42 46 40 54 37 16 96 152 570
2007 34 44 52 39 50 54 49 34 81 152 589
Jumlh 210 204 299 306 208 250 208 103 386 672 2846
Sumber : Laporan BAPENDIK FISIP Unsoed, 2008.
Jumlah mahasiswa yang aktif Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Jenderal Soedirman sampai pada akhir semester gasal tahun akademik 2007/2008 adalah seperti tercantum dalam tabel berikut.
Tabel 2. Jumlah Mahasiswa Aktif FISIP Unsoed Semester Gasal Tahun Akademik 2007/2008
Tahun Angk. Sosiologi Adm. Neg Komunikasi Politik Budaya Jmlh
L P L P L P L P L P L+P
2000 4 2 5 2 1 4 7 2 - - 27
2001 10 7 9 6 8 2 13 2 - - 57
2002 13 7 13 6 12 6 7 6 - - 70
2003 19 21 36 19 26 11 24 10 35 69 270
2004 31 41 47 54 29 59 28 15 60 109 473
2005 35 36 82 122 33 47 31 13 106 177 682
2006 45 36 39 42 38 51 29 15 91 140 526
2007 33 41 51 39 49 54 48 32 81 152 580
Jumlh 190 191 282 290 196 234 187 95 372 647 2684
Sumber : Laporan BAPENDIK FISIP Unsoed, 2008.
Kegiatan proses belajar mengajar meliputi pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarkat dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan aturan-aturan yang berlaku. Pelaksana dari kegiatan-kegiatan tersebut adalh Bagian Pendidikan, Jurusan, Laboratorium dan Perpustakaan di bawah koordinasi Pembantu Dekan I.
Di BAPENDIK FISIP terdapat 12 orang karyawan yang dikoordinasikan oleh seorang kepala sub bagian pendidikan. Para karyawan tersebut mempunyai tugas dan tanggung jawab masing-masing untuk menunjang kegiatan pelayanan pendidikan terhadap mahasiswa. Dengan adanya pembagian kerja atau job description maka diharapkan masing-masing karyawan dapat bekerja dengan maksimal, sehingga kualitas pelayanan pendidikan prima dapt diberikan BAPENDIK FISIP Unsoed terhadap mahasiswa. Data mengenai kartawan BAPENDIK dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3. Jumlah Karyawan Sub Bagian Pendidikan FISIP Unsoed tahun 2008
NO NAMA GOL PENDIDIKAN
1. Sudaryanto III/b SLTA
2. Sri Sutanti III/a SLTA
3. Sri Hartati, S.sos III/c S2
4. Ir. Windiyartati II/a S1
5. Dwi Handiyanto II/d SLTA
6. Sarwono II/d SLTA
7. Sri Wahyu, S.sos - D3
8. Triani A.P. Ssos III/a SLTA
9. Sudarso II/b SLTA
10. Sutrisno II/b SLTA
11. Solichin, S.AP II/a S1
12. Khalimi - SLTP
Sumber : Arsip Sub Bagian Pendidikan FISIP Unsoed, 2008.
Jumlah tenaga administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Jenderal Soedirman menurut pangkat/golongan dapat dilihat pada tabel 3 sebagai berikut.
Tabel 3. Tenaga Administrasi menurut pangkat dan golongan.
NO PANGKAT GOL/RUANG JUMLAH
1. Pembia Tingkat I IV/b 0
2. Pembina IV/a 1
3. Penata Tingkat I III/d 3
4. Penata III/c 4
5. Penata Muda Tingkat I III/b 9
6. Penata Muda III/a 11
7. Pengatur Tingkat I II/d 6
8. Pengatur II/c 7
9. Pengatur Muda Tingkat I II/b 0
10. Pengatur Muda II/a 20
11. Juru Tingkat I I/d 0
12. Juru I/c 3
13. Juru Muda Tingkat I I/b 0
14. Juru Muda I/a 7
Jumlah 71
Sumber : Laporan Peningkatan Kualitas Proses Belajar Mengajar FISIP Unsoed Tahun Akademik 2007/2008.

Sedangkan jumlah tenaga administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Jenderal Soedirman menurut tingkat pendidikannya dapat dilihat pada tabel 4 sebagai berikut.
Tabel 4. Tenaga Administrasi menurut Pendidikan
NO TINGKAT PENDIDIKAN PNS HONORER JUMLAH
1. Sarjana S1 18 8 26
2. Diploma 3 (D3) 4 5 9
3. SMA 17 6 23
4. STM/SMK 7 4 11
5. SMEA 10 1 10
6. SMP 4 3 7
7. SD 11 0 11
Jumlah 17 27 97
Sumber : Laporan Peningkatan Kualitas Proses Belajar Mengajar FISIP Unsoed Tahun Akademik 2007/2008.

Jumlah tenaga administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Jenderal Soedirman menurut kelompok umur dapat dilihat pada tabel 5 berikut ini.
Tabel 5. Tenaga Administrasi menurut kelompok umur (usia)
NO USIA JUMLAH
1. 25-30 3
2. 31-35 6
3. 36-40 21
4. 41-45 19
5. 46-50 9
6. 51-55 13
7. Diatas 56 0
Jumlah 71
Sumber : Laporan Peningkatan Kualitas Proses Belajar Mengajar FISIP Unsoed Tahun Akademik 2007/2008.

o Pembatasan Masalah
Penelitian ini hanya dilakukan pada mahasiswa program strata satu reguler FISIP Unsoed. Pelayanan yang berkualitas pada umunya dititikberatkan pada tiga indikator kualitas pelayanan, yaitu : tangible (ketampakan fisik), reability (keandalan), responsiveness (ketanggapan). Ketiga indikator diatas merupakan harapan yang akan ddiwujudkan oleh Sub Bagian Pendidikan FISIP Unsod Purwokerto dalam melaksanakan pelayanan yang berkualitas.

o Karakteristik Informan
Peneliti memerlukan informan untuk dapat membantu penyelesaian paper ini. Maka peneliti menggunakan teknik pemilihan informan ”Purposive Sampling” dimana penulis lebih cenderung memilih informan yang dianggap tahu dan dapat dipercaya untuk menjadi sumber data yang mantap dan mengetahui permasalahan.
No Tahun Angkatan Nama (dalam inisial) Jenis Kelamin Jumlah
. Pria Wanita
1.. 2000 TY, AY 2 - 2
2. 2001 DY 1 - 1
3. 2002 EZ, HC 2 - 2
4. 2003 HD,SY,IR,CL,FS,LI,AR 2 5 7
5. 2004 SP,HY 1 1 2
6. 2005 TK 1 - 1
.7. 2006 FV 1 1
Jumlah - 7 16
Sumber : Diolah dari data primer.

o Teknik pengumpulan datanya dilakukan melalui :
a. Dokumentasi merupakan data yang diperoleh dari berbagai sumber atau buku, literatur, dokumen, arsip serta berbagai tulisan ilmiah yang berguna melengkapi data primer yang diperoleh
b. Wawancara dilakukan untuk lebih memperdalam data yang diperoleh dari data primer

PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
Kualitas pelayanan birokrasi pendidikan dewasa ini perlu mendapatkan perhatian serius. Sebagai lembaga publik, lembaga pendidikan FISIP Unsoed diharapkan dapat memberikan pelayanan yang berkualitas bagi para pengguna jasa pelayanan birokrasi pendidikannya. Kualitas pelayanan pendidikan FISIP Unsoed yang dimaksud adalah sejauhmana terpenuhinya tingkat kepuasan pelayanan yang diharapkan oleh pengguna jasanya, khususnya mahasiswa.
Pelayanan yang berkualitas pada umunya dititikberatkan pada tiga indikator kualitas pelayanan, yaitu : tangible (ketampakan fisik), reability (keandalan), responsiveness (ketanggapan). Ketiga indikator diatas merupakan harapan yang akan ddiwujudkan oleh Sub Bagian Pendidikan FISIP Unsod Purwokerto dalam melaksanakan pelayanan yang berkualitas.
Tangible merupakan pertampakan fisik dari gedung, baik luas maupun kuantitasnya, ketersediaan peralatan, pegawai dan fasilias-fasilitas lain yang dimiliki oleh Bapendik FISIP Unsoed yang memudahkan akses pelayanan bagi mahasiswa.
Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa informan, maka diketahui mengenai ketampakan fisik dari ruangan kantor Bapendik FISP Unsoed belum representatif dan belum memadai dalam memberikan kenyamanan pelayanan bagi mahasiswa. Dari semua pendapat informan yang ada, cenderung mengatakan bahwa kantor Bapendik terkesan sempit, berantakan dan penataan ruangannya tidak efektif bagi pegawai dalam bekerja. Selain itu, ruangan Bapendik tidak didukung dengan peralatan dan perlengkapan yang memadai, dilihat dari segi kualitas bangunannya, ruang Bapendik perlu pemugaran misalnya melalui pengecatan ulang. Selain itu, ruang Bapendik terlihat berantakan karena kurangnya manajemen kearsipan. (dalam, Tarigan, Ariani Ericia. 2007.)
Tata ruang kerjanya pun tidak terlalu efektif karena meja dan kursi kerja pegawai di tata bersebelahan dengan jarak yang begitu berdekatan tanpa dibatasi sekat sehingga menyebabkan aktifitas kerja terganggu. Hal lain yang diamati peneliti yaitu keterbatasan peralatan dan perlengkapan kantor untuk melayani pengguna jasa , 5 unit komputer untuk keperluan pelayanan pendidikan, 1 mesi ketik, 1 mesin foto copy, 2 unit komputer khusus untuk mengolah nilai mahasiswa, sehingga hal tersebut menyebabkan keterlambatan pelayanan. (dalam, Tarigan, Ariani Ericia. 2007)
Reability yaitu kemampuan untuk menyelenggarakan pelayanan yang dijanjikan secara akurat. Dalam arti dapat memberikan pelayanan kepada pengguna jasa secara benar, tepat waktu dan dapat diandalkan. Menurut pengamatan langsung yang peneliti lakukan di Bapendik FISIP Unsoed, diketahui keandalannya masih cukup rendah. Hal tersebut terlihatttt dari sering terjadinya kesalahan dalam pemberian pelayan. Selain itu, lamanya waktu yang digunakan dalam pelayanan menjadi tolok ukr rendahnya keandalan Bapendik. (dalam, Tarigan, Ariani Ericia. 2007).
Responsivenesss adalah kemampuan pekerja untuk mengenali kebutuhan pengguna jasa, menyusun agenda dan prioritas pelayanan. Dengan kata lain, responsiveness mengukur daya tanggap pekerja terhadap harapan, keinginan dan aspirasi serta tuntutan pengguna jasa. Berdasarkan hasil wawancara terhadap semu informan, diketahui bahwa tingkat responsivitas Bapendik terhadap mahasiswa masih rendah, yaitu dari sikap cuek pegawai dalam melayani mahasiswa dan tidak jarang juga Bapendik dinilai tidak ramah dalam melayani mahasiswa. Dan menurut hasil wawancara dengan Kasubbag Bapendik diketahui memang tingkat responsivitas Bapendik masih rendah yang terjadi akibat Bapendik kekurangan tenaga pegawai yang khusus melayani di meja pelayanan. (dalam, Tarigan, Ariani Ericia. 2007).
Matriks penyajian dan reduksi data kualitas pelayanan penidikan Bapendik FISIP Unsoed terdapat pada lamipran. Dari hasil analisis dan pembahasan yang telah diuraikan, maka dapat diambil kesimpulan bahwa kualitas pelayanan birokrasi pendidikan FISP Unsoed dapat dikatakan belum prima. Hal ini terlihat pada aspek-aspek ualitas pelayanan pendidikan yang tercermin melalui pelayanan pendidikan yang diberikan Bapendik terhadap mahasiswa yaitu tangible, realibility dan responsiveness.
a. Dari faktor, Tangible (penampakan fisik) ruang kantor Bapendik FISIP Unsoed dapat disimpulkan belum representatif dan nyaman untuk mendukung aktivitas pelayanan pendidikan. Hal tersebut disebabkan oleh tata letak peralatan dan perlengkapan yang kurang baik, penyimpanan dan manajemen kearsipannya kurang baik, sehingga ruangan Bapendik terlihat berantakan dan terkesan kotor. Selain itu, keterbatasan atau ketiadaan sejumlah perlengkapan dan peralatan kantor pun menjadi sumber ketidakefisienan pelayana pendidikan Bapendik FISIP Unsoed, misalnya keterbatasan unit komputer, printer dan mesin ketik serta ketiadaan ruang tunggu, kotak saran dan sebagainya.
b. Dari faktor reliability (keandalan), keandalan para pegawai Bapendik dalam melayani mahasiswa dapat disimpulkan masih rendah karena masih panjangnya alur prosedur dan banyaknya persyaratan pelayanan yang harus dpenuhi untuk mendapatkan pelayanan, hal tersebut sering mengakibatkan keterlambatan waktu dalam penyelesaian pelayanan yang dibutuhkan mahasiswa. Selain itu, masih sering terjadi kesalahan karena kelalaian dan kurang teliti dalam memberikan pelayanan kepada mahaiswa.
c. Dari faktor responsiveness (ketanggapan). Ketanggapan Bapendik dalam melayani kebutuhan mahasiswa dapat disimpulkan masih rendah. Hal tersebut diakibatkan oleh cara Bapendik melayani mahaiswa tidak responsif terhadap kebutuhan mahasiswa karena seringkali pegawai Bapendik Tidak ramah dan ”cuek” terhadap mahasiswa karena pegawai sibuk sendiri dengan pekerjaannya, seakan-akan mereka tidak mau tahu kebutuhan mahasiswa. Selain itu, kekosongan meja pelayanan, seringkali menyulitkan mahasiswa untuk mendapatkan pelayanan pendidikan yang baik.

SARAN BAGI FISIP
Untuk peningkatan tangible dilakukan dengan cara pembanahan administrasi dan manajemen kearsipan melalui pemisahan dan penyimpanan arsip dan dokumen sesuai nama dan kategori, pemenuhan sarana dan prasarana melaui penambahan unit komputer, printer, mesin ketik, filling kabinet, kotak saran dan sebagainya. Peningkatan reability bagi pegawai Bapendik FISIP Unsoed dengan cara penyederhanaan prosedur pelaynan melalui pemangkasan jalur prosedur dan pemangkasan persyaratan pelayanan yang tidak terlalu penting sehingga dapat mempersingkat waktu dan peninhngkatan ketelitian dalam melayani melalui pengecekakan berulang kali terhadap hasil pekerjaan pelayanan sebelum diberikan kepada mahasiswa.
Sedangkan, untuk peningkatan responsiveness, pegawai Bapendik dalam melayani kebutuhan mahasiswa dengan cara penempatan pegawai yang ramah, murah senyum dan supel di meja pelayanan sehingga mahasiswa tidak kesulitan dalam meminta pelayanan bahkan merasa dihargai dengan keramahan pegawai tersebut.

2. Fakultas Ekonomi
o Deskripsi
Fakultas Ekonomi berdiri dengan SK Menteri Perguruan tinggi dan Ilmu Pengetahuan (PTIP) No. 127 tahun 1963 tanggal 9 Oktober 1963. pada waktu berdirinya Fakultas Ekonomi Unsoed menempati gedung Balai Desa Purwokerto Lor dan gedung kesenian Jalan Ragasemangsang 384 Purwokerto. Kemudian pada tahun 1971 pindah ke gedung Kalibakal samapai tahun 1983 dan tahun 1984 pindah ke gedung baru di kampus Grendeng sampai sekarang. Jurusan yang ada pada waktu itu adalah jurusan Ekonomi Perusahaan dan Ekonomi Pertanian serta tenaga pengajar sebagian besar diambil dari UGM.
Pada tahun 1974 Fakultas Ekonomi telah mencetak sarjana yang pertama sebanyak 24 mahasiswa melalui ujian pendadaran oleh tenaga pengajar dari UGM, kemudian mulai tahun 1975 Fakultas Ekonomi Unsoed lepas dari binaan UGM. Berdasarkan Surat Keputusan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 102/DIKTI/KEP/1994, tanggal 19 April 1994, Fakultas Ekonomi Unsoed membuka penyelenggaraan pendidikan program S1 non-Reguler (Ekstensi) untuk jurusan Akuntansi, Manajemen dan Ekonomi Pembangunan (IESP). Jurusan dan program studi S1 baik Reguler maupun non-Reguler saat ini yang ada di Fakultas Ekonomi Unsoed sebagai berikut :
a. Jurusan Manajemen.
b. Jurusan IESP (Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan)
c. Jurusan Akuntansi.
Untuk antisipasi sekaligus pemenuhan tuntutan perkembangan permintaan pasar tenaga kerja yang mengarah pada ekonomi global, maka mulai tahun akademik 2006/2007 Program S1 Reguler menyelenggarakan kelas internasional untuk semua jurusan.
 Visi Fakultas Ekonomi Unsoed
Fakultas Ekonomi Unsoed memiliki visi ” Fakultas Ekonomi bertekad menjadi lembaga pendidikan tinggi dan pusat pengembangan ilmu ekonomi yang peduli dan unggul dalam pemecahan masalah perekonomian daerah serta internasional.
 Misi
Upaya guna merealisir visi Fkultas Ekonomi Unsoed ke depan dilandasi oleh suatu jati diri antara lain yaitu terbuka terhadap perkembangan baik lingkungan sosial, budaya kemasyarakatan maupun IPTEK yg tetap menjunjung tinggi etika dan moral oleh karena itu dalam melaksanakan misinya, aktivitas yang dijalankan Fakultas Ekonomi sebagai berikut :
a. Menyelenggarakan dan mengembangkan proses belajar mengajar untuk menghasilkan SDM yang berkualitas dan diakui secara internasional.
b. Menyelenggarakan dan mengembangkan kegiatan penelitian dengan mengutamakan pengembangan potensi regional secara interaktif melalui pendekatan ilmiah.
c. Menyelenggarakan dan mengembangkan pengabdian kepada masyarakat dengan mengutamakan pengembangan usaha kecil dan menengah serta pengentasan kemiskinan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Secara umum, Fakultas Ekonomi Unsoed bertujuan menghasilkan dan mengembangkan tenaga ahli di bidang ekonomi yang dapat melaksanakan tugas-tugas secara profesional, maupun menggali dan memecahkan masalah-masalah daerah dan peduli terhadap lingkungan, dinamis serta berwawasan global.
Sesuai dengan Keputusan Rektor Unsoed No. Kept 87/J23/tl/1994 Organisasi Fakultas Ekonomi Unsoed terdiri dari :
a. Unsur pimpinan oleh Dekan dan 3 orang Pembantu Dekan yang terdiri atas Pembantu Dekan I (Bidang Akademik), Pembantu Dekan II (Bidang Administrasi dan Keuangan) dan Pembantu Dekan III (Bidang Kemahasiswaan). Pembantu Dekan bertanggung jawab kepada Dekan.
b. Unsur Fakultas yaitu Senat Fakultas
Senat Fakultas merupakan badan normatif dan perwakilan tertinggi fakultas yang memiliki wewenang untuk merumuskan kebijakan dan peraturan pokok fakultas.
c. Unsur Pelaksanaan Akademik.
Unsur Pelaksanaan Akademik terdiri dari jurusan, program ekstensi, program diploma, program profesi PPAk, Laboratorium, pusat informasi ilmiah dan dosen.
Salah satu jurusan dan program studi yang ada di Fakultas Ekonomi Unsoed adalah program S1 Reguler yang tediri dari jurusan Manajemen, jurusan IESP dan jurusn Akuntansi. Laboratorium yang ada di Fakultas Ekonomi terdiri dari Laboratorium Pengembangan Komputer, Laboratorium Bahasa, Laboratorium Pengembangan Manajemen dan Laboratorium Pengembangan IESP.
d. Unsur Pelaksanaan Administrasi
Unsur Pelaksanaan Administrasi mempunyai tugas melaksanakan administrasi pendidikan, umum perlengkapan, kepegawaian, keuangan, kemahasiswaan. Bagian tata usaha dipimpin oleh seseorang kepala bagian dengan membawahi 4 sub bagian yang masing-masing sub bagian dipimpin oleh seorang kepala sub bagian. Salah satu sub bagian tersebut diantaranya sub bagian pendidikan yang mempunyai tugas :
1. Penyusunan rencana dan program rutin untuk penyusunan jadwal kuliah dan kebutuhan fasilitas kuliah tiap semester.
2. Melaksanakan administrasi pendataan mahasiswa tercatat, aktif, cuti, lulus, keluar/DO.
3. Melaksanakan administrasi KRS, Ujian MID/UAS, KHS, usulan KKN, KKU, Seminar Skripsi, pendadaran, transkrip dan usulan peserta wisuda.
4. Melaksanakan administrasi penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh dosen.
5. Menyusun laporan tengah tahunnan, tahunan maupun laporan lainnya tentang kegiatan pendidikan.
o Pembatasan Masalah
Penelitian ini hanya dilakukan pada mahasiswa program strata satu reguler Fakultas Ekonomi Unsoed yang telah menempuh masa studi minimal 2 tahun. Hal ini berdasarkan asumsi bahwa mereka telah benyak berhubungan dengan Sub Bagian Pendidikan. Pengukuran tingkat kepuasan mahasiswa berdasarkan 5 dimensi kualitas pelayanan (Kotler, 1997) yaitu keandalan (realibility), ketanggapan (responsiveness), jaminan (assurance), empati (empaty) dan wujud fisik (tangible)
o Gambaran Umum Responden
Berdasarkan hasil kuesioner yang dibagikan kepada responden diperoleh rincian karakteristik responden yang disajikan dalam tabel dan tabulasi, sehingga akan memudahkan untuk memahaminya. (dalam Deny, Bakhtiar I, 2007). Dalam tabel dapat diketahui bahwa 59 responden(59%) yang mengisi kuesioner adalah pria, 41 responden (41%) adalah wanita.
Tabel. Jumlah Responden berdasarkan jenis kelamin (n=100)
Jenis Kelamin Jumlah (orang)
Pria 57
Wanita 43
Total 100
Sumber : Hasil Penelitian Denny, 2007.
Pada Tabel dibawah ini dapat diketahui bahwa responden banyak berasal dari jurusan manajemen yakni sebanyak 41 orang (41%), 30 orang (30%) dari jurusan IESP, dan 29 orang (29%) dari jurusan akuntansi. Adapun tabel tersebut yaitu :
Tabel. Jumlah Responden berdasarkan jurusan (n = 100)
Jurusan Jumlah (orang)
Manajemen 41
IESP 30
Akuntansi 19
Total 100
Sumber : Hasil Penelitian Denny, 2007.
Berdasarkan tabel, responden terbanyak berasal dari tahun angkatan/sks 2002/2003 sebanyak 40 orang (40%), 2003/2004 sebanyak 32 orang (32%) dan tahun angkatan/sks 2001/2002 sebanyak 24 orang (24%) sedangkan responden dari angkatan/sks kurang dari tahun 2001 hanya 4 orang (4%). Untuk lebih jelasnya, perhatikan tabel berikut :
Tabel. Jumlah Responden berdasarkan Tahun Angkatan/SKS (n = 100)
Tahun Angkatan/sks Absolut Persen (%)
<2001 4 4
2001/2002 24 24
2002/2003 40 40
2003/2004 32 30
Total 100 100
Sumber : Hasil Penelitian Denny B.Ikhsan, 2007)
o Metode Penelitian dan Analisis
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Penelitian ini menggunakan metode penelitian survei. Dan lokasi penelitian dilakukan di Fakultas Ekonomi Unsoed. Metode pengumpulan data terdiri dari wawancara, kuesioner dan observasi. Kuesionernya terdiri dari 2 bagian :a) berisi pertanyaan berupa harapan mmahasiswa terhadap kualitas pelayanan Sub Bagian Pendidikan, b) berisi persepsi mereka atas kinerja pelayanan Sub Bagian Pendidikan yang telah mereka rasakan
Hipotesisnya : secara umum mahasiswa Fakultas Ekonomi Unsoed merasa belum puas terhadap kualitas pelayanan Sub Bagian Pendidikan Fakultas Ekonomi Unsoed. Analisis data untuk menguji hipotesis tersebut : untuk mengukur pendapat mahasiswa menggunakan sistem skala 5 (skala Likert). Nilai rata-rata kinerja dengan nilai rata-rata garapan dipakai untuk mengetahui tingkat kepuasan mahasiswa terhadap kualitas pelayanan. Berdasarkan hasil penilaian tingkat kepentingan dan penilaian kinerja akan dihitung kesesuaian antara tingkat kepentingan dan tingkat pelaksanaannya.
Rumus yang digunakan (Umar, 2002) yaitu :

Keterangan :
Tki = tingkat kesesuaian responden
Xi = Skor penilaian kinerja
Skor penilaian tingkat kepentingan
Kriteria pengujian :
Tki < 100% berarti mahasiswa belum puas
Tki = 100% berarti mahasiswa puas
Tki > 100% berarti mahasiswa sangat puas
Uji validitas dan reliabilitas : semua pertanyaan dalam variabel reability, responsiveness, assurance, empaty dan tangible adalah semuanya VALID. (Deny Bahtiar, 2007).
Teknik pengambilan dan penetapan jumlah responden :
a. Ukuran sampel
Karena ukuran populasi relatif besar dan tidak diketahui maka rumus yang digunakan yaitu (Umar, 2002) :

N = jumlah sampel
= nilai z tabel
e = tingkat kesalahan pengambilan responden (10%)
p = x/n
q = 1-p
jika p dan q tidak diketahui, maka dapat diganti dengan 0,25 sebagai hasil perkalian dari 0,5 x 0,5. berdasarkan rumus di atas, karena p dan q tidak diketahui, maka dapat dihitung jumlah responden sebagai berikut :

n> 0,25
n > 96,04 (minimal 96 sampel)
dari hasil tersebut maka di ambil 100 responden)
b. Metode penentuan sampel
Pengambilan data responden dengan menggunakan metode accidental sampling. Metode ini dilakukan apabila pemilihan anggota sampelnya dilakukan terhadap orang atau benda yang kebetulan ada atau dijumpai (Usman, 2001). Pengambilan data dari sejumlah responden yang dijadikan sampel dilakukan dengan mengajukan kuesioner. Dalam mengajukan kuesioner, peneliti menentukan responden dengan melakukan wawancara terhadap mahasiswa. Wawancara ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah mahasiswa tersebut layak dijadikan responden sesuai kriteria dalam pembatasan masalah.
Metode Analisis:
Definisi konsep dan definisi operasionalnya, yaitu :
a. Harapan yaitu hasil yang diinginkan mahasiswa tentang kualitas variabel-variabel jasa-jasa pelayanan yang diterima.
b. Kinerja yaitu hasil yang dirasakan langsung oleh mahasiswa dari hasil kinerja jasa pelayanan tersebut.
c. Kepuasan yaitu hasil yang dirasakan oleh mahasiswa dari hasil kinerja jasa yang memenuhi harapan mereka.
d. Dimensi kualitas pelayanan yang digunakan yaitu :
Reability (keandalan) yaitu kemampuan untuk memberikan pelayanan sesuai dengan janji yang ditawarkan. Indikatornya meliputi
• Ketepatan waktu dan kesesuaian pelayanan dengan yang dijanjikan.
• Prosedur yang tidak berbelit-belit
• Kemampuan karyawan dalam menggunakan teknologi untuk melaksanakan tugas-tugasnya.
Responsiveness (ketanggapan) yakni ketanggapan karyawan dalam membantu pelanggan dan memberikan pelayanan yang cepat dan tanggap. Indikatornya meliputi :
• Karyawan melayani mahasiswa segera setelah mahasiswa tiba
• Kecepatan dan ketepatan karyawan dalam menyelesaikan urusan administrasi.
• Kecepattanggapan dalam menghadapi masalah yang timbul
• Ketanggapan karyawan terhadap keluhan mahasiswa.
Assurance (jaminan) yaitu kemampuan karyawan mencakup pengetahuan, keramahtamahan, perhatian dan kesopanan dalam memberikan pelayanan, keterampilan dalam memberikan informasi, kemampuan dalam memberikan keamanan dalam menggunakan jasa yang ditawarkan dan kemampuan dalam menanamkan kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan. Indikatornya yaitu :
• Informasi yang jelas dan mudah dimengerti.
• Pengetahuan dan kesopanan karyawan dalam bekerja
• Pelayanan yang sopan dan ramah.
• Kesabaran karyawan dalam memberikan pelayanan.
Empaty (empati) yaitu perhatian yang diberikan perusahaan secara individual kepada para pelanggan, misalnya kemampuan karyawan dalam berkomunikasi dengan mahasiswa dan pemahaman Sub Bagian Pendidikan dalam memenuhi keinginan mahasiswa. Indikatornya, yaitu :
• Perhatian secara individu kepada mahasiswa.
• Karyawan santun dalam berkomunikasi dengan mahasiswa.
• Pemahaman karyawan akan kebutuhan dan harapan mahasiswa.
• Pelayanan yang sama dan adil kepada semua mahasiswa.
Tangible (wujud fisik) meliputi fasilitas seperti gedung dan kondisi ruangan, kebersihan dan kenyamanan ruangan, kelengkapan, peralatan dan penampilan karyawan. Indikatotnya yaitu :
• Kebersihan dan kerapihan ruangan.
• Ruang tunggu yang memadai.
• Penampilan fisik karyawan.
• Kelengkapan peralatan yang memadai dan berfungsi dengan baik.
(Jadi, semuanya ada 19 indikator)

Pembahasan hasil penelitian
Bila dilihat lebih rinci data hasil jawaban responden dalam kuesioner diperoleh skor rata-rata penilaian kinerja terhadap 19 indikator—indikator kualitas pelayanan adalah kurang dari 3. hanya indikator perhatian secara individu kepada mahasiswa, pelayanan yang sama dan adil kepada semua mahasiswa dan kebersihan dan kerapihan ruangan yang memiliki skor 3,00 atau lebih. Hal ini menunjukkan bahwa secara umum mahasiswa merasa belum puas terhadap hampir semua indikator kualitas pelayanan yang diberikan Sub Bagian Pendidikan Fakultas Ekonomi. Dan berdasarkan hasil wawancara secara langsung dengan beberapa mahasiswa Fakultas Ekonomi didapat jawaban secara umum bahwa mahasiswa merasa belum puas atas kinerja pelayanan Sub Bagian Pendidikan. (Dalam Ikhsan, Denny.2007)
Dari hasil perhitungan diperoleh nilai rata-rata tingkat kepuasn mahasiswa terhadap kualitas pelayanan yang diberikan Sub Bagian Pendidikan kurang dari 100%, yaitu berkisar 55,49 sampai 72,38 persen dengan rata-rata sebesar 63,00%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa mahasiswa Fakultas Ekonomi merasa belum puas terhadap kualitas pelayanan yang diberikan oleh Sub Bagian Pendidikan. (Dalam Ikhsan, Deny B. 2007).
Dari hasil wawancara secara langsung dengan beberapa mahasiswa Fakultas Ekonomi didapat jawaban secara umum bahwa mahasiswa merasa belum puas atas kinerja pelayanan Sub Bagian Pendidikan. Beberapa mahasiswa Fakultas Ekonomi mengeluhkan ketanggapan Sub Bagian Pendidikan, bahwa mereka tidak segera mendapat pelayanan ketika tiba di Sub Bagian Pendidikan, kurangnya ketanggapan karyawan terhadap keluhan mahasiswa. Selain itu, keandalan dari Sub Bagian Pendidikan pun dikeluhkan kinerjanya, jika Sub Bagian menjanjikan sesuatu maka tidak tepat waktu. Keluhan tersebut seperti KHS tidak keluar sesuai tanggal yang dijanjikan, jadwal kuliah dan ujian yang tiba-tiba berubah sehingga membuat mahasiswa menjadi bingung. (Dalam, Ikhsan, Deny B. 2007).

SARAN BAGI FAKULTAS EKONOMI
Untuk meningkatkan kepuasan mahasiswa, Sub Bagian Pendidikan di Fakultas Ekonomi hendaknya lebih meningkatkan kinerjanya. Hal tersebut perlu dilakukan secara maksimal agar kepuasan yang dirasakan optimal. Peningkatan kinerja hendaknya meliputi semua aspek, terutama peningkatan ketepatan waktu dan kesesuaian pelayanan dengan yang dijanjikan, prosedur pelayanan yang tidak berbelit-belit, karyawan melayani mahasiswa setelah mahasiswa tiba, kecepatan dan ketepatan karyawan dalam menyelesaikan urusan administrasi, ketanggapan karyawan terhadap keluhan mahasiswa dan keramahan, kesantunan karyawan dalam berkomunikasi dengan mahasiswa.

 KESIMPULAN
1. Kualitas pelayanan birokrasi pendidikan FISIP Unsoed dapat dikatakan belum prima dan mahasiswa FISIP merasa tidak puas terhadap kualitas pelayanan dari Bapendik FISIP. Tidak berbeda dengan di Fakultas Ekonomi, mahasiswa Fakultas Ekonomi merasa belum puas terhadap kualitas pelayanan yang diberikan oleh Sub Bagian Pendidikan.
2. Mahasiswa FISIP dan Fakultas Ekonomi merasa belum puas terhadap hampir semua indikator kualitas pelayanan yang diberikan Sub Bagian Pendidikan. Variabelkualitas pelayanan.
3. Terdapat perbedaan penggunaan teknik analisis untuk menilai kualitas pelayanan di FISIP dan di Fakultas Ekonomi. Di FISIP menggunakan metode penelitian kualitatif sedangkan di Fakultas Ekonomi mengguakan penelitian kuantitatif. Aspek-easpek untuk menilai kualitas Bapendik di 2 fakultas pun berbeda, FISIP hanya melihat dari segi tangible, reability dan responsiveness sedangkan di Fakultas Ekonomi melihat 5 aspek yaitu keandalan (realibility), ketanggapan (responsiveness), jaminan (assurance), empati (empaty) dan wujud fisik (tangible). Tetapi pada intinya, penggunaan teknik analisis dan aspek untuk menilai kualitas pendidikan mempunyai tujuan yang sama yakni untuk mengetahui kualitas pelayanan pendidikan di FISIP dan Fakultas Ekonomi.

















DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Ferizal. 2007. Menciptakan Kualitas Pelayanan Publik. http://jspdl-riau.blogspot.com/ diakses pada Sabtu, 13 Desember 2008.
Ariani, DW. 2002. Manajemen Kualitas Pedekatan Sisi Kualitatif. Jakarta : Ghalia Indonesia.
Atmojo, Yunianto Tri. 2007. Pelayanan Publik dan Konsep tentang Kepuasan Pelanggan. http://triatmojo.wordpress.com/ diakses pada Sabtu, 13 Desember 2008.
Barata, Atep Adya. 2004. Dasar-Dasar Pelayanan Prima. Jakarta : PT Elex Media Komputindo Kelompok Grafindo.
Buku Pedoman FISIP Unsoed Tahun 2006/2007. Purwokerto.
Buku Pedoman Fakultas Ekonomi Unsoed Tahun 2006/2007. Purwokerto.
Tarigan, Ariani Ericia. 2007. Kualitas Pelayanan Pendidikan (Studi pelayanan Pendidikan BAPENDIK FISIP Unsoed. Purwokerto : Unsoed.
Tjiptono, Fandy. 2001. Manajemen Jasa. Yogyakarta : Penerbit ANDI
. 2001. Strategi Pemasaran. Yogyakarta : Penerbit ANDI.
Freire, Paulo. 2000. Politik Pendidikan (Kebudayaan, Kekuasaan dan Pembebasan). Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Ikhsan, Denny Bakhtiar. 2007. Tingkat kepuasan Mahasiswa Fakultas Ekonomi terhadap Kualitas Pelayanan Sub Bagian Pendidikan Fakultas Ekonomi Unsoed. Purwokerto : Fakultas Ekonomi Unsoed.
Informasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah. 2007. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik terutama Pendidikan dan Kesehatan. http://www.slemankab.go.id/ diakses pada Sabtu, 13 Desember 2008.
Jalal, Fasli dan Dedi Supriadi. 2001. Reformasi Pendidikan dalam Konteks Otonomi Daerah. Yogyakarta Adicita Karya Nusa.
Kholis, Noor. 2005. Sikap dan Kepuasan Mahasiswa terhadap Program Pascasarjana di Malang. Jurnal EKOBIS, Volume 6, No.1. Semarang : Fakultas Ekonomi Universitas Islam Sultan Agung.
Kotler, Philip. 1997. Manajemen Pemasaran ; Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Kontrol. Edisi Bahasa Indonesia, Jilid 1. Jakarta : PT Prenhallindo.
Laporan dari Bagian Pendidikan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Jenderal Soedirman, Tahun 2008.
Moenir, HAS.2000. Manajemen Pelayananan Umum di Indonesia. Jakarta : Bumi Aksara
Mohamad, Ismail. 2003. Pelayanan Publik dalam Era Desentralisasi. http://aparaturnegara.bappenas.go.id/ diakses pada Sabtu, 13 Desember 2008
Purnama. 2008. Kualitas Pelayanan Publik di Unit Pelayanan Terpadu (UPT) Kabupaten Jember. http://one.indoskripsi.com/ diakses pada Sabtu, 13 Desember 2008.
Ratminto & Atik Sept Winarsih. 2007. Manajemen Pelayanan. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Ratnawati.2001. Mengukur Kepuasan Masyarakat terhadap Pelayanan Pendidikan. www.depdiknas.go.id/ diakses pada Sabtu, 13 Desember 2008.
Sinambela, Litjan Poltak. 2006. Reformasi Pelayanan Publik : Teori, kebijakan dan Implementasi. Jakarta : Bumi Aksara
Tim Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. 2008. Laporan Peningkatan Kualitas Proses Belajar Mengajar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unsoed Tahun Akademik 2007/2008. Purwokerto : FISIP Unsoed.
Wahono, Francis. 2001. Kapitalisme Pendidikan. Yogyakarta : Insist Press.
Saptono, Yudi Dwi. 2004. Analisis Tingkat Kepuasan Mahasiswa terhadap Kualitas Pelayanan Bagian Tata Usaha Fakultas Ekonomi Unsoed. Purwokerto : Fakultas Ekonom Unsoed.

0 komentar: